Sarah Bisa Naik Sepeda

Alhamdulillah, bi idznillah akhirnya mbak Sarah bisa naik sepeda juga. Umi dan ayah sangat bahagia.. Masya Allah. Tabarakallah.

Umi akan sedikit bercerita tentang awal mula mbak Sarah latihan sepeda hingga bisa menaikinya, bi idznillah.

Awalnya kami biarkan Sarah terbiasa dulu dengan sepedanya. Belajar menuntun, menjalankan sepeda tanpa menaikinya. Lama juga prosesnya hingga terampil menuntun dan menyetandarkan sepeda sampai luwes.

Kemudian kami lepas pedal sepeda. Kami fungsikan sepeda itu selayaknya balance bike. Karena kalau beli lumayan mahal, jadi kenapa tidak dilepas saja pedalnya. Toh fungsinya sama, yaitu agar Sarah bisa menaiki sepeda tanpa menggenjot pedal dulu. Ini juga lama prosesnya. Video saat Sarah mengayuh sepeda dengan dua kaki. 

Tiap hari begitu saja. Naik sepeda, dikayuh pakai dua kaki. Sedikit demi sedikit, pelan tapi pasti, Sarah jadi belajar menyeimbangkan diri. Mulai jarak pendek lalu bertumpu kaki lagi, sampai bisa ngayuh dengan lama hingga kaki diangkat dua-duanya pun bisa seimbang.

Akhirnya, tiba saatnya untuk mencoba sepeda beneran. Kami pasang lagi pedalnya (tepatnya 2 hari yang lalu). Dan Masya Allah.. Hanya 2 hari belajar, sudah bisa lancar. Masya Allah, Tabarakallah.

Sungguh, kemudahan itu datangnya dari Allah. Berbekal istiqamah, terus menerus berlatih, akhirnya Sarah bisa memetik hasilnya.

Alhamdulillah, syukur pada Allah atas karunia ini. Bagi kami, ini pencapaian yang luar biasa.

Namun, perjalanan masih panjang. Kami masih punya mimpi agar Sarah bisa menjadi seperti harapan kami. Menjadi kebanggaan keluarga, meski dengan segala keterbatasannya.