Umi Harus Semangat

Seperti hal-nya anak “normal” biasa, terkadang anak berkebutuhan khusus pun tak luput dari yang namanya “dibandingkan”.

Anaknya sekian tahun sudah bisa ini, anakku kok belum ya?

Dia sudah bisa berhitung, anakku kapan ya?

Dia bisa ngomong, anakku kok masih belum jelas ya?

Dan sederet kalimat membandingkan lainnya.

Hal ini memang tak bisa dihindarkan. Namun yang pasti, jangan sampai membuat ibu justru merasa tertekan, akhirnya berujung pada sikap kecewa dengan takdir, sedih, dsb.

Sarah belajar di luar rumah 😀

Membandingkan dengan anak lain, bagus jika malah bisa membakar semangat ibu untuk menjadi lebih baik lagi.

Dia bisa begini, anakku juga harus bisa.

Mestinya begitu.

Lalu, bagaimana agar anakku bisa sama dengan dia?

Berkomunikasilah dengan sesama ortu ABK. Cari tahu, bertanyalah bagaimana dia bisa membimbing anaknya hingga seperti itu.

Belajar juga bisa dari internet. Cari sebanyak mungkin aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan mengajar anak berkebutuhan khusus.

Cari beberapa metode. Pilih mana yang sekiranya pas dengan usia anak. Mana yang pas dengan kemampuan anak.

Apalagi jika ibu di rumah, akan banyak waktu bersama anak untuk mengeksplorasi kemampuan anak.

Oya, yang tak boleh ketinggalan adalah visi ibu. Anak ini mau dibawa ke mana?

Sebagai seorang muslim, seharusnya tujuan kita mendidik anaknya adalah lillah, hanya untuk Allah. Agar Allah ridho.

Bagaimana agar Allah ridho?

Tentunya mendidik sesuai syari’at Islam. Jangan sampai pendidikan kepada anak berkebutuhan khusus malah keluar dari koridor Islam.

Anak berkebutuhan khusus juga harus dikenalkan dengan Islam.

Mengajari berhitung, jangan lupa juga mengajari sholat.

Mengajari membaca latin, jangan ketinggalan juga mengajari membaca hijaiyah, karena itu modal untuk mengerti bacaan Qur’an.

Dan sebagainya.

Btw tulisan ini sebenarnya khusus untuk saya sendiri, yang masih belum optimal mendidik Sarah.

Karena saya melihat anak lain ternyata bisa begini, begitu, ah saya langsung semangat dan ingin membagi sedikit curhatan ini.

Semoga Sarah pun bisa sampai taraf itu, bahkan lebih, insya Allah.

Semoga Allah memberikan kami taufiq agar dapat mendidik anak-anak kami dengan seoptimal mungkin. Aamiin.

Leave a comment