Karya Pertama Sarah

karya sarahAda rasa haru menyeruak dalam dada, ketika melihat Sarah dengan tenang duduk makan bersama teman-teman PAUD nya dalam sebuah lingkaran, siang itu.

Air mata pun menetes, tak kuasa kubendung.

Aku melihatnya di belakang, di sela-sela dinding bambu yang membatasi antara ruangan makan Sarah dengan ruangan ini.

Hari itu adalah pertama kali Sarah kucoba untuk sekolah sendiri, tanpa kutemani. Aku pun kala itu merasa tidak yakin. Rasa yang muncul adalah cemas dan tidak tega.

Bagaimana bila nanti Sarah diganggu temannya yang nakal? (Sarah pernah diganggu dua kali oleh teman yang berbeda, yang memang terkenal agak “nakal”)
Bagaimana bila nanti dia terjatuh?

Pikiran itu segera kutepis. Kulihat Sarah enjoy, dan saya pun berusaha untuk meninggalkannya walau masih berada di lingkungan sekolah. Saya hanya bersembunyi dari pandangan Sarah.

Sekitar jam 10.20 saya minta ijin ustadzah, seperti biasa, untuk menjemput mba Syifa. Nanti kembali ke situ sekalian menjemput Sarah.

Hari itu, Senin, adalah hari besar buat Sarah. Sarah pertama kalinya bisa ditinggal. Dia mau mengikuti pelajaran dengan baik, bahkan menghasilkan satu karya di foto itu 🙂
Namun, kata ustadzah, Sarah sempat menangis sebentar sambil memandang keluar jendela, mencari saya 😦
Mungkin karena saya tidak berpamintan alias “nglimpekke”.

Lalu, hari Selasa kemarin, saya juga meninggalkan Sarah dengan diam-diam. Kali itu saya pun memutuskan untuk menyerahkan sepenuhnya kepada ustadzah. Saya sangat terkesan dengan satu ustadzah yang sangat care kepada Sarah. Ia lah yang tempo hari juga menyuapi Sarah di akhir sesi makannya. Mungkin biar cepat selesai, karena waktu juga yang membatasi.

Hari Rabu (hari ini), kuputuskan untuk tidak lagi meninggalkan Sarah secara diam-diam. Saya berpamitan pagi tadi. Sarah pun menyambut uluran tangan saya, menciumnya, dan melambaikan tangan, dadah.

Setelah itu, ia pun sibuk dengan mainan di sana, dibimbing oleh ustadzah yang sangat baik itu.

Alhamdulilaah, ya Allah…
Kau beri kemudahan bagi kami.
Kau pertemukan kami dengan sekolah ini, dengan guru-guru yang baik ini, yang tulus mengajar anak kami, dan tidak pernah membedakannya dengan yang lain.

Semoga Allah senantiasa memberikan kemudahan kepada mereka, melapangkan dalam segala urusan, dan memberikan pahala kebaikan kepada mereka, aamiin.